Jumat, 13 Maret 2009

bakteri

Thiobacillus ferrooxidans
Oleh: Putri Rachmalia Kartini
NIM : H1E107048

1) Morfologi
Bakteri Thiobacillus ferrooxidans adalah Bakteri gram negatif aerobik khemolitotrofik Bakteri berbentuk batang. Merupakan bakteri saprofit, yaitu bakteri yang hidupnya dari sisa-sisa organisme mati atau sampah, Thiobacillus adalah warna, dengan kutub flagella bakteri. Mereka memiliki sebuah besi oxida, yang memungkinkan mereka untuk memetabolisme ion besi.

Gambar. Thiobacillus ferrooxidans

2) Fisiologi
Thiobacillus ferrooxidans adalah bakteri di udara. bakteri thermophilic, memilih dari suhu 45-50 derajat Celcius. Selain itu, dan bakter acidophilic, memilih sebuah pH dari 1,5 menjadi 2.5. Beberapa spesies, namun hanya tumbuh dalam pH netral

3) Ekologi
Thiobacillus ferrooxidans yang paling umum adalah jenis bakteri tambang di tumpukan sampah. Organisme ini adalah acidophilic (asam loving), dan meningkatkan tingkat oksidasi pyrite Tailing tumpukan di tambang batu bara dan deposito. Proses oksidasi yang dapat membahayakan, karena memproduksi sulfuric acid, yang merupakan alat utama. Namun, juga dapat bermanfaat dalam pemulihan bahan seperti tembaga dan uranium. ferrooxidans untuk membentuk sebuah hubungan simbiotik dengan anggota bakteri jenis Acidiphilium, bakteri yang mampu pengurangan besi. Jenis lainnya Thiobacillus tumbuh dalam air dan endapan; terdapat kedua jenis air tawar dan laut.

4) Taksonomi

Kingdom : Bacteria
Phyllum : Proteobacteria
kelas : Schizomycetes
Ordo : Pseudomonadales
Familia : Thiobacteriaceae
Genus : Thiobacillus
Species : Thiobacillus ferrooxidans

5) Peranannya dalam lingkungan
Salah satu jenis bahan bakar yang melimpah di dunia adalah batu bara. Pembakaran batu bara merupakan metode pemanfaatan batu bara yang telah sekian lama dilakukan. Masalah yang muncul sebagai akibat pembakaran langsung batu bara adalah emisi gas sulfur dioksida. Sulfur yang terdapat dalam batu bara perlu disingkirkan karena sulfur dapat menyebabkan sejumlah dampak negatif bagi lingkungan.
salah satu alternatif yang paling aman dan ramah terhadap lingkungan untuk desulfurisasi batubara adalah secara mikrobiologi menggunakan bakteri Thiobacillus ferrooxidans dan Thiobacillus thiooxidans. Penggunaan kombinasi kedua bakteri ini ditujukan untuk lebih mengoptimalkan desulfurisasi. Thiobacillus ferooxidans memiliki kemampuan untuk mengoksidasi besi dan sulfur, sedangkan Thiobacillus thiooxidans tidak mampu mengoksidasi sulfur dengan sendirinya, namun tumbuh pada sulfur yang dilepaskan setelah besi teroksidasi.
6) Referensi

http://bioindustri.blogspot.com/2008/09/bakteri-thiobacillus-ferrooxidans.html
microbe.wiki. the student-edited microbiology resource








1 komentar:

  1. putri...
    kamu tau tentang uji geokimia untuk air asam tambang gak...
    kalo ada tolong posting di blog mu ya..
    aq lagi perlu..

    BalasHapus